Neuralink, Ide Gila Menyatukan Otak Manusia dengan AI – Banyak orang beranggapan bahwa Elon Musk adalah sosok dari Toni Stark di dunia nyata. Ya anda tidak salah, Toni Stark yang dimaksud adalah sang jenius Ironman yang notabene merupakan salah satu superhero fiksi ciptaan Marvel. Kami pun setuju, jika ditanya siapa orang yang mirip dengan Toni Stark dalam kehidupan nyata. Yang paling cocok ialah Elon Musk. Lihat saja berbagai gagasannya tentang mobil masa depan dengan menciptakan Tesla pelopor mobil listrik, yang akan menjadi standar dalam berkendara di masa depan. Kemudian Program Space X dengan misi membawa umat manusia ke planet Mars, dengan visi agar umat manusia dapat hidup berkoloni di planet Mars. Sebagai opsi jika suatu saat nanti terjadi sesuatu dengan bumi. Well, bagi banyak orang tentu ide Space X ini seperti hanya khayalan semata. Bagaimana dengan pendapatmu?
Neuralink – Startup Ciptaan Elon Musk
Satu lagi ide jenius Elon Musk yang dikenal dengan berbagai gagasannya yang berorientasi masa depan, adalah Neuralink.Neuralink adalah startup yang didirikan oleh Elon Musk dan beberapa rekannya. Telah dirintis sejak tahun 2016, Neuralink mempunyai tujuan untuk menggabungkan otak manusia dengan AI (Artficial Intelligence) di masa depan. Cukup terdengar ‘gila’ memang rencana ini menurut kami. Selain agar otak manusia bisa mengendalikan teknologi lewat pikiran ‘gila’nya lagi tujuan Neuralink agar nantinya kita dapat mengupload memory ke dalam otak kita. Upaya ini bertujuan untuk mengantisipasi akan kekhawatiran (seorang Elon Musk) akan kemungkinan terburuk yang dapat dilakukan AI yaitu untuk mengambil alih peradaban umat manusia.
Jika anda pikir ultron adalah sebuah film fiksi, think twice. Kalau anda mempelajari lebih dalam mengenai AI dan segala kemungkinannya. Dimana nantinya komputer kita akan berevolusi menjadi quantum komputer, AI kemungkinan dapat menyingkirkan umat manusia karena dianggap sebagai makhluk yang lambat, lemah dan tidak efisien untuk mencapai sebuah tujuan. Bahkan dalam skenario AI yang paling baik pun, tetap akan berakibat kurang baik pada perkembangan umat manusia. Karena perkembangan AI itu luar biasa dahsyat kecepatannya, dimana otak dan daya pikir manusia bakal jauh tertinggal oleh ciptaannya sendiri. Mungkin itu pulalah yang melatarbelakangi Elon Musk ini mengembangkan Neuralink. Alih-alih AI yang dianggap momok bagi masa depan umat manusia, kenapa tidak menggabungkan saja sebuah AI kedalam otak kita. Supaya kita mempunyai kemampuan upgrade diri sendiri sejauh AI.
Visi Besar Elon Musk melalui Neuralink
Dan rencana ini bukan hanya sebuah planning jangka panjang atau imajinasi liar belaka. Karena di bulan Juli 2019, mereka (Elon Musk; neuralink) telah mengumumkan dengan bangga keberhasilan awal mereka dengan ujicoba mereka pada seekor monyet yang mampu mengontrol komputer dengan pikirannya saja. Yang selanjutnya saat ini mereka tengah dalam proses pengajuan izin kepada regulator Amerika untuk dicoba kepada manusia yang rencananya akan dimulai pada tahun 2020 mendatang.
Perangkat yang mereka (Elon Musk;neuralink) kembangkan terdiri dari jarum kecil yang mengandung lebih dari 3000 elektroda. Yang terhubung ke thread fleksibel bahkan lebih tipis sepersepuluh dari rambut manusia yang dapat memonitor aktivitas dari 1000 neuron. Di tahap awal perkembangannya saat ini, Chip bernama N1 yang berukuran sangat kecil ini akan diletakkan di belakang telinga. Yang bahkan kini telah dapat dikoneksikan dengan salah satu aplikasi pada iPhone. Dan mereka menyatakan bahwa operasi yang diperlukan bukanlah termasuk operasi yang berat. Mereka menyatakan bahwa operasi ini seperti operasi Lasik mata saja sehingga sangat aman bagi semua orang.
Manfaat dari Ide Brillian Ini
Neuralink generasi awal ini akan banyak membantu para penderita parkinson, alzheimer, hingga penderita kelumpuhan. Yang nantinya secara berkala akan terus di upgrade, mulai dari mengontrol gadget dan dalam ‘tanda kutip’ berbicara dengan komputer. Berkomunikasi layaknya telepati hingga mengunggah memori ke dalam otak dengan tujuan improvisasi kemampuan manusia di masa yang akan datang.
Bisa dibayangkan enggak sih Kalau ternyata hal ini beneran berhasil? Nggak bisa matematika? tinggal download bro. Bakal jadi apa manusia di masa yang akan datang coba? Jadi bagaimana menurut pendapatmu, apakah teknologi ini benar lebih baik dibanding peran AI yang mandiri di masa depan? Tuliskan opinimu.
Jika kita bayangkan neuralink terhubung dengan mesin kasir atau sistem point of sale, kami membayangkan apabila melakukan transaksi di kasir tidak perlu menekan keyboard atau menyentuh layar lagi. Cukup dengan pikiran transaksi selesai dan struk tidak perlu dicetak akan tetapi langsung dapat dikirimkan ke pelanggan melalui pikiran yang saling terhubung dengan Neuralink.
Baca Juga:
Sistem Operasi Untuk Aplikasi Penjualan Kasir
Kelebihan dan Kekurangan Hardisk, SSD, SSHD dan Intel Optane